Formula E, Balap Mobil Listrik Kursi Tunggal

by - 5:40 PM


 

Mengutip dari laman resmi Formula E, Jumat (21/2/2020), ajang ini merupakan balapan dengan menggunakan mobil listrik. Tujuan penyelenggaraannya adalah untuk menunjukkan potensi kendaraan listrik dan energi alternatif via motor sport.

Formula E digagas oleh trio Alejandro Agag, Jean Todt, dan Antonio di Paris, 3 Maret 2011. Mereka bertekad untuk menciptakan seri balap mobil listrik yang diadakan di jalan-jalan di kota-kota terkemuka di dunia.

Masih dari laman resmi Formula E, balapan itu diikuti oleh 12 tim dan masing-masing dua pembalap. Semua lomba dimulai dengan dua sesi latihan di pagi hari. Sesi kualifikasi berlangsung di kemudian hari dan berlangsung sekitar satu jam.

Para pembalap dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari lima atau enam dengan masing-masing kelompok memiliki enam menit untuk mencatatkan waktu terbaik. Sejak musim kedua, enam pembalap tercepat kemudian bertarung lagi, satu demi satu dalam format Super Pole untuk menentukan enam posisi start teratas.

Perlombaan sendiri berlangsung selama 45 menit ditambah satu lap. Hingga musim keempat, pembalap hanya punya kewajiban satu kali pit stop untuk mengganti mobil. Dua orang kru pit membantu pengemudi untuk mengganti sabuk pengaman. Kemudian untuk alasan keamanan ada waktu minimum yang diperlakukan untuk pit stop yang berbeda dari trek ke trek. Sedangkan untuk penggantian ban tidak diizinkan selama pit stop kecuali ada kerusakan. Dalam balapan, daya maksimum mobil dibatasi hingga 200 kW atau lebih rendah dibandingkan kualifikasi 250 kW.

Untuk penghitungan poin, hanya 10 pembalap yang dapat memperoleh angka dimulai dari 25 (juara), 18, 15, 12, 10, 8, 6, 4, 2, dan 1. Tiga poin juga diberikan kepada pengemudi yang sukses mengamankan pole position. Sementara pengemudi yang membukukan waktu tercepat per lap, menerima tambahan dua poin (selama dua musim pertama). Pada akhir musim, pengemudi dan tim yang menjadi juara adalah mereka yang memperoleh poin terbanyak.

Dalam Formula E, terdapat fitur "Attack Mode". Melalui fitur itu, setiap pembalap mendapat tambahan 25 kW melalui area yang ditentukan di sirkuit. Durasi dan jumlah "Attack Mode" yang tersedia ditentukan sesaat setiap balapan oleh FIA. Tujuannya adalah untuk menghentikan tim memasukkannya ke dalam strategi balapan. Semua "Attack Mode" harus diaktifkan pada akhir lomba. Mulai musim keenam, jika ada kendaraan yang mengalami kecelakaan, "Attack Mode" tidak diizinkan untuk diaktifkan.

Untuk mobil, Formula E menggunakan kendaraan racikan Renault. Mulai musim 2018-2019, ada kemajuan teknologi yang signifikan dibandingkan sasis sebelumnya, yaitu Spark-Renault SRT 01E. Output daya pun naik dari 200 kW menjadi 250 kW. Sementara kecepatan tertinggi juga naik ke level sekitar 280 km/jam. Mobil-mobil untuk balapan juga dilengkapi oleh Halo, sebuah jangkar pengaman berbentuk T yang dirancang untuk melindungi kepala pembalap dari tabrakan.


Source: kompas.com

You May Also Like

0 komentar