Jenson Button sempat kehilangan waktu berharga dengan cara cukup memalukan setelah salah masuk ke area pitstop tim lain. Namun, ia menolak jika hal itu disebut sudah berpengaruh ke hasil balapannya.

Button memulai balapan di GP China, Minggu (17/4/2011), dari posisi dua. Tetapi ia tidak bisa mempertahankan posisinya tersebut.

Sempat memulai dengan baik, situasi berbalik setelah Button melakukan kesalahan pada pitstop pertamanya. Alih-alih masuk ke garasi McLaren, ia malah mampir ke area Red Bull dulu yang saat itu tengah menunggu Sebastian Vettel.

"Aku menjalani balapan yang menarik, aku kehilangan waktu dari Sebastian di pitstop pertama saat aku salah masuk ke boksnya," tukas Button di Sportinglife.

"Aku sedang melihat ke arah setir mobil untuk menyesuaikan tombol, saat aku menoleh, aku pikir aku berada di boks pitku sendiri, tapi lalu aku melihat kru pit Red Bull di depanku," paparnya.

Akibat kejadian tersebut, Button memang kehilangan waktu berharga. Karen itukah si driver Inggris jadi cuma bisa finis di posisi empat? Tidak, karena Button menilai faktor ban-lah yang sudah menjadi kendala utamanya.

"Tapi momen itu sama sekali tidak mengubah balapanku. Kami sudah melihat banyak aksi di lintasan hari ini, tapi kami hanya kurang cepat."

"Karena alasan tertentu, aku sangat berusaha keras untuk menjaga kondisi ban belakang dan posisi empat adalah hasil yang maksimal dari mobilku hari ini," lugas Button.

Usai GP China balapan F1 kini akan bertolak ke Eropa dengan GP Turki menjadi persinggahan pertama. Untuk juara bertahan Sebastian Vettel, ini akan memberikan tantangan ganda.

Dominasi Vettel musim ini akhirnya pupus pada seri ketiga di China, Minggu (17/4/2011). Kalau pada dua seri sebelumnya si driver Red Bull setia naik podium teratas, kali ini ia harus merelakannya dipijak Lewis Hamilton dari McLaren.

Hasil itu tidak lepas dari strategi dua pitstop yang digunakan Red Bull, yang mana dipilih di tengah-tengah balapan. Berkat strategi itu, Vettel memang mampu mengejar ketinggalan dari lawan tetapi juga berjuang keras mempertahankan posisi akibat gerusan kondisi ban.

"Kami mungkin mencoba terlalu keras dengan menggunakan dua stop. Tidak ada gunanya (berusaha terlampau keras), aku mencoba bertahan sebisa mungkin tanpa kehilangan banyak waktu," aku Vettel di Autosport.

Untungnya dalam kondisi itu Vettel dan RB7 yang ia kendarai masih cukup tangguh untuk bisa finis di posisi dua. Poin berharga pun dikoleksi si pemuda Jerman yang kini sudah punya 68 angka hasil dari tiga seri balapan.

Vettel sendiri tidak bisa bersantai. Meski masih memimpin klasemen, ia masih diburu oleh duo McLaren, Hamilton dan Jenson Button. Hamilton menguntit dengan selisih 21 poin sedangkan Button tertinggal 30 angka.

F1 kini meninggalkan benua Asia untuk bertolak ke benua Eropa. GP Turki pada 8 Mei akan menjadi balapan pertama, dengan Vettel dan Red Bull bakal teringat catatan buruk musim lalu.

30 Mei 2010 di Istanbul. Setelah mendominasi di beberapa balapan terakhir, Red Bull remuk redam di GP Turki setelah kedua pembalapnya bertabrakan satu sama lain dengan Vettel langsung out sementara Webber mampu pulih dan finis ketiga. Yang mengambil keuntungan dari hal itu adalah McLaren, yang dua pembalapnya kini juga sedang membuntuti Vettel.

Dengan demikian tantangan berat kini menanti Vettel. Bukan cuma untuk kembali naik ke podium teratas tetapi juga memupus kisah terakhirnya di Turki.

Entah bagaimana laju Vettel di Turki nanti. Satu hal yang pasti, Vettel mengaku sudah memetik pelajaran penting dari ketidakmampuannya jadi juara di GP China.

"Hari ini kami banyak belajar. Aku satu-satunya pembalap dengan dua stop di sini (podium) jadi sudah pasti ada banyak hal yang mesti dibahas," tegas Vettel.

Balapan F1 selanjutnya akan dihelat di Istanbul pada 8 Mei 2011 mendatang. Tahun lalu balapan itu dimenangi oleh Hamilton sementara Button, saat masih membela Brawn GP, berjaya satu tahun sebelumnya.

Tercatat baru ada nama Felipe Massa yang berhasil mencatatkan kemenangan lebih dari satu di sana. Pembalap Ferrari itu secara beruntun tiga kali jadi jawara di antara tahun 2006 sampai 2008. Balapan di sini sendiri dimulai pada tahun 2005 dengan Kimi Raikkonen jadi juara perdana.

Di tiga seri pertama musim ini, Ferrari gagal memberi Fernando Alonso mobil yang kompetitif. Benarkah Alonso mulai tak betah di The Prancing Horse? Tidak juga.

Itu bila yang ditanyai adalah manajernya, Flavio Briatore. Menurut Briatore, kegagalan Alonso untuk menjuarai satu pun dari tiga seri yang digelar adalah akibat faktor mobil.

Seusai lomba, Alonso sendiri mengeluh bahwa mobil Ferrarinya kurang cepat. Di balapan, juara dunia 2005 dan 2006 itu akhirnya finis di urutan ketujuh.

"Pembalap memang penting, tetapi mobil jauh lebih penting. Masalah di Ferrari adalah di mobil mereka," cetus Briatore kepada SkySports Italia yang dikutip Made in Motorsport.

Kabar kalau Alonso tidak betah di Ferrari mengemuka setelah di GP China pembalap Spanyol itu terlihat kehabisan motivasi. Alonso disebut sejumlah media di Italia kehilangan determinasinya.

Tapi Briatore membantah spekulasi tersebut dan memastikan kalau kliennya baik-baik saja di Ferrari.

"Fernando ingin bersama Ferrari lebih dari apapun. Dia lebih dari puas dan akan berbuat apapun agar dia bisa membantu Ferrari lebih kompetitif," jamin Briatore.

Proses pemulihan Dani Pedroa pasca menjalani operasi berjalan sesuai rencana. Meski kini kondisinya belum 100% penunggang Honda itu sudah tak sabar untuk menguji kemampuannya di atas lintasan.

Pedrosa menjalani operasi demi memulihkan kekuatan lengan kirinya pada awal April ini. Dua pekan berlalu setelah operasi tersebut kondisi rider asal Spanyol itu terus membaik meski masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan berkala.

Soal peluangnya tampil di Portugal pada 1 Mei mendatang, Pedrosa yakin dirinya siap. Namun dia juga tak menyangkal kalau kepastian akan kondisi fisiknya untuk ikut race akan diketahui saat mulai mengikuti latihan bebas, sesuatu yang membuatnya sedikit merawa waswas.

"Saya menjalani pemeriksaan medis secara rutin dan kelihatannya semua berjalan dengan baik, meski kami masih harus waspada sampai saya benar-benar kembali ke atas motor di Portugal," tulis Pedrosa di blog pribadinya seperti dikutip Crash.

"Saya termotivasi untuk kembali ke kompetisi untuk menguji feeling yang saya miliki di atas motor, dan melihat apakah saya bisa melupakan masalah ini secepatnya," lanjut dia.

Meski mengalami cedera di lengan kirinya Pedrosa tetap mampu meraih hasil memuaskan di dua seri perdana musim 2011. Setelah finis ketiga di Qatar, Pedrosa menduduki podium kedua pada balapan di Spanyol. Hasil tersebut membuat dia kini hanya terpaut sembilan angka dari Jorge Lorenzo di posisi teratas.

"Meski sedang kalender balap sedang istirahat berbarengan dengan operasi yang saya lakukan, saya punya banyak motivasi untuk kembali ke kondisi kebugaran yang kompetitif, bekerja kemabali bersama tim dan dia atas itu semua kembali ke atas motor," tuntas dia.

Honda telah menunjukkan kemajuan pesat sejak musim 2010 berakhir. Meski demikian Jorge Lorenzo tak tergoda untuk hengkang dan menyatakan kesetiaannya kepada Yamaha.

Honda sukses merajai sesi ujicoba pra-musim 2011. Selain itu laju tim pabrikan asal Jepang itu juga cukup mendominasi dua balapan pertama.

Di balapan seri pembuka, Honda menempatkan dua pembalapnya di atas podium di Qatar di mana Casey Stoner menjadi juaranya dan Dani Pedrosa di urutan tiga.

Hasil bagus juga didapat Marco Simoncelli yang finis di urutan empat. Lorenzo menjadi penganggu dominasi Honda dengan finis di runner-up.

Di balapan yang kedua memang Lorenzo keluar sebagai juaranya. Akan tetapi balapan ini sempat dikuasai trio Honda yang akhirnya cuma menempatkan Pedrosa di podium kedua sementara Stoner dan Simoncelli yang sempat memimpin mengalami kecelakaan dan terpaksa retired.

Lorenzo sendiri masih punya kontrak hingga 2012 bersama Yamaha. Namun sang juara bertahan mengisyaratkan ingin lebih lama berada di tim "Garpu Tala".

"Dalam beberapa musim belakangan Yamaha telah membuktikan diri berada di papan atas tim-tim MotoGP dan sekarang waktunya untuk bekerja lebih keras untuk menjaga posisi," ujar sang juara bertahan dikutip Crash.

"Motorku baik, aku sangat nyaman mengendarainya. Ini musim keempatku bersama Yamaha dan aku tak bisa membayangkan jika membalap untuk tim yang berbeda. Tahun ini, untuk yang pertama aku juga akan mengembangkan motor dan ini tantangan berbeda buatku," demikian Lorenzo.

Setelah perhelatan F1, Austin juga akan menjadi tuan rumah gelaran balapan MotoGP sedari tahun 2013 mendatang. Kontrak berdurasi 10 tahun pun telah resmi diteken.

Medio pertengahan tahun 2010 lalu, F1 dinyatakan akan mulai menggelar balapan di Sirkuit Amerikas di Austin, Texas, sedari tahun 2012. Kontrak berdurasi 10 tahun saat itu sekaligus diumumkan.

Tidak mau ketinggalan, MotoGP juga akan mengikutsertakan sirkuit itu ke dalam kalender balapannya sedari musim 2013. Dalam kesepakatan, balapan di sana bakal meliputi tiga kategori; MotoGP, Moto2 dan Moto3.

"Adalah sebuah kebanggaan untuk bisa memperluas Kejuaraan ini sampai ke Texas, yang mana kaya sejarah dalam melahirkan pembalap juara dunia," terang CEO Dorna Carmelo Ezpeleta di situs MotoGP.

"Kesepakatan 10 tahun ini adalah tanda dari kepercayaan dan komitmen kami akan kesuksesan masa depan balapan MotoGP di Austin," lanjutnya.

Kesepakatan tersebut juga disambut hangat mantan pembalap asal Amerika Serikat, Kevin Schwantz, yang ikut membidani datangnya MotoGP ke Austin, Texas.

"Buatku ini adalah sebuah impian jadi kenyataan, bahwa Kejuaraan Dunia MotoGP akan datang ke kampung halamanku di Texas. Aku percaya penuh kepada olahraga ini dan tahu betapa olahraga ini sangat populer di Texas."

"Aku yakin ini akan menjadi awal dari sebuah kesuksesan jangka panjang," nilai juara dunia kelas 500cc tahun 1993 silam itu.

Ducati telah selesai melakukan tes terhadap motor Desmosedici GP12. Tim Italia itu mengaku puas dengan hasil tes motor yang akan dipakai mulai musim depan tersebut.

Selama tiga hari terakhir, Valentino Rossi, Nicky Hayden, pembalap tes Franco Battaini, dan bos Ducati Vito Guareschi berada di Jerez untuk mengetes GP12. Tes ini dilakukan sebagai evaluasi awal menyambut kompetisi musim depan yang akan menerapkan aturan mesin 1000cc.

Ducati mengaku puas dengan pencapaian GP12 sejauh ini. Mereka senang motor tersebut tak bermasalah selama dites.

"Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Ducati. Atas kerja keras mereka dan keahliannya, kita bisa menggelar tes selama tiga hari tanpa mengalami masalah dan melahap nyaris seribu kilometer dengan GP12 dalam debutnya di trek," ungkap kepala tim teknis Ducati, Filippo Preziosi, sebagaimana dilansir Autosport.

"Setelah menerima feedback yang konsisten tentang motor dari empat pembalap yang berbeda, kami bisa meneruskan proses pengembangan secara efisien, karena kami bisa memprioritaskan pekerjaan yang harus digarap," imbuhnya.

Mick Doohan menilai bahwa Valentino Rossi memang pembalap yang berkualitas. Namun begitu Doohan mengatakan bahwa masa jaya seorang rider hanya satu dekade. Rossi pun harus menerima kenyataan itu.

Musim ini berjalan kurang mulus bagi Rossi. Juara tujuh kali kelas 500cc/MotoGP itu belum meraih hasil yang memuaskan dari dua balapan awal. Rider asal Italia tersebut ada di urutan kelima klasemen sementara dengan poin 20 dari dua balapan.

Menurut eks pembalap Mick Doohan, Rossi sudah memasuki masa-masa senja dalam karirnya. "Dia merupakan pembalap luar biasa dan tidak ada cara lain untuk mengatakannya. Namun saya pikir situasinya musim ini bakal berat bagi dia, meski dia bukanlah pemula di kompetisi ini," ujar Doohan seperti dikutip dari Reuters.

"Saya pikir di cabang olahraga apa pun, Anda hanya memiliki waktu satu dekade untuk bisa tampil maksimal di puncak performa. Sementara Rossi sudah memasuki musim ke-12 dan situasinya tidak akan mudah, terutama setelah dia meraih serangkaian sukses itu," tandas pria yang lima kali juara dunia kelas 500cc tersebut.

"Saya tidak mengatakan bahwa karirnya sudah selesai. Namun dia saya pikir ibaratnya sudah ada di bagian bawah lembah," tuntas Doohan.

Masalah pada bahu membuat performa Rossi di musim ini sedikit terganggu. Meski begitu dalam balapan terakhir di MotoGP Spanyol, VR46 bisa finis posisi lima walaupun sempat terjatuh di pertengahan lomba.

Kegagalan Casey Stoner menuai angka di Jerez tidak lepas dari kesalahan yang dilakukan Valentino Rossi. Keduanya pun terlibat percakapan usai balapan. Apa?

Dalam balapan di Jerez, yang seluruh prosesnya disaksikan langsung wartawan detikSport Andi A Sururi dari lokasi, Minggu (3/4/2011), Stoner dan Rossi terlibat duel pada lap 8.

Saat itu Rossi berusaha menyalip Stoner dari sisi dalam tikungan, untuk menempati posisi dua. Namun, usaha itu tidak sempurna dan Rossi terjatuh dari motor.

Insiden itu lantas berimbas secara negatif untuk Stoner yang tepat ada di sisi kiri Rossi. Stoner ikut terjatuh dari motornya.

Usai terjatuh, Rossi masih bisa melanjutkan balapan dan bahkan finis di posisi lima. Sedangkan nasib Stoner jauh lebih buruk karena tak dapat meneruskan sehingga hampa angka.

Segera setelah balapan, si rider Ducati yang merasa bersalah kemudian mencari Stoner ke pit Honda. Di sana Rossi terlibat pembicaraan dengan Stoner, setelah keduanya terlihat berjabat tangan.

Berikut percakapan Rossi dengan Stoner, sebagaimana dilansir oleh situs Crash:

Stoner (tersenyum): Bagaimana bahumu? Apa baik-baik saja?

Rossi (masih mengenakan helm): Aku sangat menyesal

Stoner: Tak apa-apa. Kamu masih memiliki masalah dengan bahumu?

Rossi: Aku membuat sebuah kesalahan

Stoner: Yeah. Keinginanmu tadi jelas melebihi kemampuanmu (ingin menyalip)

Rossi: Eh?

Stoner: Keinginan melebihi kemampuan

Rossi: Aku sangat menyesal

Stoner: Tidak masalah

Jorge Lorenzo ikut berpendapat tentang insiden tabrakan yang melibatkan Valentino Rossi dan Casey Stoner di GP Spanyol. Lorenzo menilai itu merupakan human error yang dilakukan Rossi.

GP Spanyol 3 April silam diwarnai insiden tabrakan antara Rossi dan Stoner. Ketika itu The Doctor yang berhasil menyalip Stoner kemudian terjatuh. Stoner yang berjarak cukup dekat dengan VR46 pun gagal menghindar dan menabrak Rossi.

Kedua pembalap terjatuh. Si rider Italia bisa melanjutkan balapan, sementara si pembalap Australia harus out dari lomba.

Insiden ini menjadi pembicaraan hangat. Jorge Lorenzo yang menjadi pemenang balapan juga memiliki opini-nya tentang hal ini. "Ketika Anda tengah memacu motor, maka adrenalin Anda akan mencapai titik maksimum. Stoner kondisinya tengah di puncak, ia menang di Qatar dan pole position di Jerez," ujar juara dunia 2010 itu di situs resmi MotoGP.

Menurut Lorenzo, Rossi bertanggungjawab atas kejadian tersebut. "Insiden ini merupakan human error dari Valentino. Mungkin Valentino terlalu bersemangat karena dia melihat ada kesemptan. Semangatnya ketika itu begitu tinggi, lebih tinggi dari kondisi normal, jadi dia terjatuh," jelas pembalap Yamaha itu.

Selepas balapan Rossi sempat berbicara kepada Stoner. Stoner mengatakan kepada Rossi bahwa keinginan pembalap Ducati itu untuk menyalip melebihi kemampuannya.

Lorenzo menilai bahwa respon yang diberikan Stoner cukup wajar. "Dia tengah dalam kondisi memimpin ketika terjatuh, dan itu terjadi karena pembalap lain. Kejadian itu melibatkan Valentino, dan bila dia merupakan orang yang tidak Anda sukai, dalam hal ini Stoner, maka kondisinya akan semakin mengganggu."

"Semua terjadi di momen di mana balapan tengah panas-panasnya dan Anda bisa memaklumi akan tindakan Stoner," ujar Lorenzo mengenai hal ini.

Berhembus kabar kalau Rupert Murdoch lewat perusahannya, News Corp, hendak membeli hak kelola dari balapan F1. Hal itu langsung dibantah oleh bos F1 Bernie Ecclestone.

Kabar tersebut pada awalnya terbetik setelah Sky News memberitakan, News Corp sudah melakukan pembicaraan awal mengenai pembelian F1.

Miliarder asal Meksiko Carlos Slim juga ikut dihubungkan dengan kesepakatan tersebut dengan cara ikut membentuk konsorsium dengan News Corp untuk membeli F1.

Laporan tersebut juga menyebut kalau News Corp bisa saja memutuskan untuk tidak berusaha mengambil alih kepemilikan secara langsung di F1 melainkan melalui hak untuk penyiarannya.

Saat ini, lanjut Sky News, pembahasan mengenai kesepakatan tersebut masih berada di dalam tahap dini.

Meski demikian, Ecclestone dengan tegas membantah kabar yang beredar. "Itu omong kosong," tegasnya kepada Telegraph Sport.

"Olahraga ini tidak sedang dijual," lanjut pria yang acap disebut sebagai supremo F1 tersebut.

Richard Branson akhirnya memenuhi janjinya untuk menjadi pramugari di penerbangan Air Asia. Siapa mau dilayani oleh miliarder nyentrik ini? Segera siapkan kartu kredit Anda!

Branson akan menjadi pramugari penerbangan Air Asia dari London ke Kuala Lumpur, 1 Mei mendatang. Branson akan bergaya bak pramugari asli dan harus meladeni kebutuhan penumpang.

Itu adalah hasil dari taruhan 'iseng' yang dibuat oleh Branson, yang juga pemilik tim Virgin Racing, dengan Tony Fernandes, pemilik Air Asia yang juga bos tim Lotus Racing, di F1 musim lalu.

Saat itu keduanya bertaruh, barang siapa yang tim miliknya berprestasi lebih buruk maka ia akan menjadi pramugari di penerbangan milik lawan. Hasil akhirnya, Virgin kalah dari Lotus dan Branson harus menepati janjinya.

Pada awal tahun ini, sebenarnya Branson sudah setuju menentukan tanggal buat ia membayar taruhan itu. Namun cedera yang ia dapat saat bermain ski membuat rencana itu tertunda.

Nah, untuk mereka yang berminat buat dilayani oleh Branson, maka siap-siap saja mengeluarkan uang mulai 4.500 poundsterling (Rp 63,6 juta) untuk penerbangan London-KL PP atau 5.200 pound (Rp 72,5 juta) untuk penerbangan London-KL saja tapi plus hotel dan makan malam bersama Branson di KL. Tiket penerbangan itu bisa dipesan hingga 24 April mendatang.

Seluruh hasil penjualan tiket penerbangan itu, ditambah dengan hasil penjuala memorabilia di acara makan malam di KL, seluruhnya akan disumbangkan untuk amal kepada Yayasan Virgin Group.

Fernandes sendiri sudah tidak sabar menantikan acara ini. "Siapa pernah berpikir kalau guru saya itu akan jadi pramugari di Air Asia? Saya sudah menyiapkan alat cukur, saya tidak sabar mau mencukur bulu kaki dia," gelak Fernandes di Auto 123 Racing.