by
mesinitsautosport
- 10:51 PM
Teknologi CFD atau Computational Fluid Dynamics yang diaplikasikan pada dunia penerbangan untuk efektifitas konsumsi bahan bakar, ternyata sudah mulai diaplikasikan juga dalam balap jet darat atau Formula 1. Dan tim yang paling pertama mengaplikasikan teknologi ini adalah tim Virgin Racing.
Yup, mengejutkan memang. Namun inilah kenyataannya, mereka bisa mengaplikasikan teknologi terbaru untuk F1 yang terinspirasi dari aplikasi teknologi di pesawat terbang. Dan sepertinya ini tidak melanggar regulasi. Karena dalam hukum mekanis, mereka hanya menggunakan bantuan komputer untuk memanfaatkan aliran fluida, panas, gerakan mekanis, tegangan serta gelombang magnet, untuk memaksimalkan performa mobil.
Aliran fluida dalam kehidupan nyata memiliki banyak sekali jenis dan karakteristik tertentu yang begitu kompleks. CFD melakukan pendekatan dengan metode numerasi serta menggunakan persamaan-persamaan fluida. Namun dalam dunia otomotif, gerakan fluida dan reaksi lain yang berhubungan dengan fluida, bisa menjadi tenaga yang dieksplorasi dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan komputerisasi.
Lalu mengapa harus menggunakan CFD? Jawabannya tentu sudah sangat jelas yaitu untuk memberikan efisiensi penggunaan bahan bakar. Bukan hanya itu penggunaan CFD juga bisa mendeteksi secara dini gejala-gejala error pada mesin mobil. Jadi kemungkinan terjadinya error pada mesin, bisa dihindari dengan adanya deteksi awal tadi.
Nah aplikasi teknologi ini pada mobil VR-01 sendiri, yaitu dengan cara Sistem komputerisasi yang bisa membaca parameter-parameter fluida diatas, disuntikkan pada sistem mekanis mobil. Termasuk diantaranya memanfaatkan sumber panas, pergerakan part dan lain sebagainya dari mesin itu sendiri, lalu dieksplorasi sebagai tambahan tenaga untuk menambah performa mesin.
“Pada awalnya banyak orang dalam tim yang pesimis dalam penggunaan teknologi CFD pada VR-01. Namun saya bersikeras bahwa teknologi tersebut bisa diaplikasikan. Apalagi kami sudah berhasil mengaplikasikannya pada Acura LMP. Saya rasa ini akan menjadi masa depan F1 dan sangat senang jika itu memang benar-benar terjadi,” papar Nick Wirth direktur teknis Virgin Racing.
Namun menurut Wirth, aplikasi teknologi ini baru benar-benar bisa dibuktikan jika dites langsung di trek lintasan. Karena teknologi ini butuh pergerakan mekanis fluida pada mesin dan terhadap semua parameter yang dibutuhkan.
Hmm, sepertinya teknologi ini memang jalan keluar yang baru bagi F1 untuk alasan efisiensi. Malah banyak ilmuwan yang menganggap bahwa pemanfaatan teknologi ini lebih hebat daripada energi kinetis pada mobil F1 (KERS).
Penulis : Uda