SEPANG - Ducati akhirnya memutuskan untuk berlaga di Open Class dan meninggalkan kelas pabrikan pada musim balapan MotoGP 2014 mendatang. Pembalap anyar Ducati, Cal Crutchlow mengaku tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Kepastian turunnya Ducati di Open Class atau kelas terbuka disampaikan langsung oleh general tim anyar Ducati, Gigi Dall’Igna. Pada tes terakhir di Sepang, tim memang sudah diharuskan menentukan memilih pabrikan atau kelas terbuka.

Turunnya Ducati di kelas terbuka tentunya menjadi hal yang sedikit aneh bagi Crutchlow. Seperti diketahui, pindahnya Crutchlow dari Yamaha Tech 3 di akhir musim lalu tak lain karena ini merasakan kuda besar dari tim pabrikan.

Meski begitu, pembalap asal Inggris tersebut mengaku tak masalah. Ia melihat bahwa keputusan dari Gigi Dall’Igna tersebut adalah salah satu taktik dari Ducati menuju musim balapan 2014.

"Gigi melakukan hal yang sangat, sangat penting dan menunjukkan alasan mengapa Ducati memilihnya untuk memimpin proyek ini," ujar Crutchlow dilansir Crash.

"Dia melihat sistem, dia melihat bagaimana perkembangan kejuaraan ini, dan dia mengambil keuntungan, itulah yang dia butuhkan. Kami mendiskusikan pro dan kontra yang ada. Menurut saya, lebih banyak pro daripada kontranya,” sambungnya

"Saya tidak yakin bahwa semua orang (di paddock) senang dengan keputusan ini, tetapi saya yakin semua orang di Ducati senang. Mengapa tidak? Menurut saya, ini tidak ada ruginya,” sambungnya.

Rekan setim Crutchlow, Andrea Dovizioso, sebelumnya telah memakai motor Desmosedici GP14 dengan setingan kelas terbuka. Di mana, motor memakai ECU standar dan kapasitas bahan bakar sebanyak 24 liter.

Pada hari terakhir tes di Malaysia, Crutchlow pun mencoba motor Ducati kelas terbuka. Ia pun melihat bahwa motor tak ada masalah dan tak jauh beda dengan motor pabrikan, meskipun harus mengubah beberapa setingan.

BRASÍLIA – Pacuan kuda besi MotoGP tahun ini dipastikan hanya akan menggelar 18 seri, layaknya musim lalu dan batal menggelar satu seri tambahan. Pasalnya, GP Brasil yang sebelumnya sudah masuk kalender 2014, terpaksa dicoret.

Padahal, sempat diharapkan Brasil bisa kembali menghampar para jago-jago balap roda dua ini setelah absen sejak 2004 lalu di mana seri Rio de Janeiro di Jacarepaguá, jadi venue-nya. Sedianya, Ibu Kota Brasília dijadwalkan untuk mengadakan comeback GP Brasil di Autódromo Internacional Nelson Piquet pada 28 September mendatang.

Tapi sebagaimana dilansir ISportConnect, Selasa (25/2/2014), GP Brasil batal diadakan lantaran renovasi tribun penonton dan berbagai fasilitas di arena Autódromo yang berdekatan dengan konstruksi renovasi Estádio da Maracaña menjelang Piala Dunia 2014, belum bisa dikatakan sepenuhnya rampung.

Dengan begitu, kawasan Amerika Selatan tinggal menyisakan satu seri untuk menggelar balapan musim ini, yakni di GP Argentina (Termas de Rio Hondo) sebagai pengganti seri Laguna Seca yang dicoret tahun ini.

Sebagai penyesuaian jadwal ihwal batalnya GP Brasil digelar, maka Dorna sebagai otoritas MotoGP memajukan jadwal GP Aragón yang sedianya dijadwalkan 21 September, di-reschedule sepekan lebih awal untuk menggantikan jadwal GP Brasil.

Revisi Kalender MotoGP 2014:
March 23 - Qatar* - Doha/Losail
Apr. 13 - Americas - Austin
Apr. 27 - Argentina - Termas de Rio Hondo
May 4 - Spain - Jerez de la Frontera
May 18 - France - Le Mans
June 1 - Italy - Mugello
June 15 - Catalunya - Barcelona
June 28 - Netherlands** - TT Assen
July 13 - Germany - Sachsenring
August 10 - Indianapolis GP - Indianapolis
August 17 - Czech Republic - Brno
August 31 - Great Britain - Silverstone
September14 - San Marino - Marco Simoncelli Misano
September28 - Aragon - Motorland Aragon
October 12 - Japan - Motegi
October 19 - Australia - Phillip Island
October 26 - Malaysia - Sepang
November 9. - Valencia - Ricardo Tormo-Valencia

Keterangan:
* Balapan Malam
** Balapan Sabtu

JEREZ – Sejumlah perubahan regulasi di Formula One 2014, dari perubahan mesin hingga poin ganda, diyakini akan mengubah masa depan balapan bergengsi tersebut. Namun, prestasi hanya akan ditorehkan untuk tim-tim yang memiliki uang dan sumber daya berlimpah.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh bos tim Toro Rosso, Franz Tost. Ia yakin tim-tim yang sudah lama tenar, berprestasi dan memiliki kekayaan yang berlimpah, akan tetap mengambil alih musim di tahun ini.

“Saya menduga tim-tim teratas akan tetap berada di depan. Saya tidak berpikir akan ada perubahan besar, terutama saat ini dengan perubahan regulasi yang terjadi, karena mereka (tim-tim teratas) memiliki sumber keuangan yang berlimpah dan tenaga kerja yang fleksibel melakukan perubahan dengan mobil baru. Semakin banyak uang dan sumber daya yang kalian miliki, maka kalian akan semakin sukses,” ucap Tost, kepadaAutosport, Jumat (14/2/2014).

Tentu F1 2014 akan semakin monoton, jika yang dikatakan Tost benar. Terlebih dalam empat tahun terakhir, Sebastian Vettel menjuari Formula One bersama Red Bull. Ajang F1 seakan tidak lagi menjadi ajang untuk talenta-talenta para pembalap, melainkan untuk mobil tercepat yang dihasilkan dari gelontoran uang dan sumber daya yang berlimpah.

Tidak hanya itu, pria asal Austria ini juga pesimis akan adanya perubahan, inovasi yang dilakukan tim lain, dengan regulasi baru. Kejadian Ross Brawn di tahun 2009 lalu, kala membawa tim GP Brawn menggunakan dua knalpot dan memenangkan juara dunia konstruktor, sementara rival lainnya sibuk menggabungkan desain yang ada.

“Saya rasa tidak akan terjadi lagi hal yang serupa. Kejadian tersebut merupakan kejadian khusus karena Brawn memenangkan juara dunia konstruktor dengan menggunakan dua knalpot. Saya rasa tidak akan ada tim yang memberikan inovasi seperti Brawn, tahun ini,” sambung Tost.

AALST – Casey Stoner memutuskan untuk berhenti melakukan tes untuk Repsol Honda lagi. Stoner tidak mau melakukan apapun pada tahun ini.

Selama ini, HRC memang sudah berusaha untuk mempertahankan pembalap asal Australia agar mau membantu mengembangkan motor RC213V. Pada tahun lalu, Stoner melakukan beberapa kali tes di Jepang.

Stoner memutuskan untuk tidak ambil bagian pada ajang olahraga motor sport tahun ini. Praktis, itu termasuk tidak melakukan tes terhadap motor yang akan digunakan oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa tersebut.

Bos HRC, Livio Suppo merupakan orang yang turut berjasa merekrut Stoner di Ducati pada musim 2007. Dia tidak bisa berbuat banyak ketika juara dua kali MotoGP itu memutuskan untuk cuti dari kegiatan olahraga.

“Kami masih berbicara. Perasaan saya adalah Stoner ingin benar-benar cuti satu tahun ini di mana dia tidak mau melakukan apapun. Saya menghormati keputusannya,” demikian kata Suppo, kepada MCN.

Ketakutan lebih besar juga dirasakan Wakil Presiden HRC, Shuhei Nakamoto. Dia takut Stoner sudah tidak mau ambil bagian dalam mengembangkan motor RC213V. “Stoner mengatakan dia tidak mau melakukan apapun tahun ini. Casey adalah Casey, Anda tidak pernah tahu,” sambungnya.

BRACKLEY – Tes pramusim di Jerez dua pekan lalu belum membuat puas Mercedes. Bahkan mereka tak bisa menurunkan sepenuhnya pembalap andalannya, Lewis Hamilton.

Bos Mercedes, Toto Wolff mengatakan pabrikan asal Jerman belum mengalami kemajuan terhadap mobil yang dibuat sejauh ini, untuk menjadi penantang serius di Formula One (F1) 2014. Dia menilai tim masih butuh kerja keras untuk menghadapi tes kedua pramusim di Bahrain akhir bulan ini.

“Tampak di Jerez kami sangat sulit menjalani tes hari pertama, tapi dari titik itu dan seterusnya, mobil berlari sangat bagus. Tantangan ke depan dari lomba perdana nanti, saya pikir penampilan kami masih jauh dari yang diharapkan,”ucap Wolff kepada Crash, Minggu (8/2/2014).

“Kami tidak bisa benar-benar puas dalam menilai kinerja, tapi itu normal setelah tes pertama dan mudah-mudahan ini akan menjadi lebih jelas setelah minggu pertama di Bahrain. Sehingga kami bisa memastikan apakah mobil bisa berfungsi dengan baik dan dapat diandalkan,”papar Wolff.

“Kami masih jauh dari apa yang kami harapkan, dan ada beberapa hal yang tidak cukup berfungsi seperti yang kami inginkan. Namun, kami bangga konsep terintegrasi yang dihasilkan oleh tim di Brackley dan Brixworth,”terangnya.